BAHKAN BIDADARI SURGA PUN CEMBURU PADANYA
Oleh : Salimah Biro Muslimah
Bidadari surga yang kabarnya memiliki mata jeli, berkulit lembut, berwajah cantik, memiliki rambut yang berkilau sangat indah, suci laksana mutiara indah yang belum pernah tersentuh tangan manusia, dan memiliki perangai akhlak yang baik, bisa terkalahkan oleh wanita dunia.
Wanita dunia? Hanya wanita dunia? Tidak! Wanita dunia yang tidak sekadar wanita biasa. Akan tetapi, wanita dunia yang solehah.
Karena hal terindah dari seorang wanita adalah bukan saat ia tersenyum saat bahagia, tapi saat butiran air matanya jatuh saat berdoa.
Bukan karena kecantikan yang mempesona, tapi karena sujudnya yang tiada henti.
Atau bukan karena keelokan tubuhnya, tapi karena keteguhan imannya dalam menjaga auratnya.
Maka ia adalah permata yang dirindu & embun yang dinanti. Bahkan bidadari pun cemburu padanya.
Bidadari surga yang memiliki kaki indah nan jenjang cemburu kepada kaki wanita sholehah, yaitu kaki yang suka melangkah ketempat kebaikan.
Bidarari surga yang memiliki jari-jemari yang lentik juga cemburu pada jari-jemari wanita sholehah, yaitu jari-jemari yang suka menengadah dan berdoa pada Allah SWT untuk kedaulatan umat islam dunia, yaitu jari-jemari suka membantu sesama, jari-jemari yang suka memberi dibanding diberi.
Bidadari Surga yang memiliki bibir ranum pun juga cemburu pada bibirnya wanita sholehah, yaitu bibir yang digunakan hanya untuk berbicara yang baik-baik, bibir yang selalu digunakan untuk mengagungkan nama Allah SWT.
Bidadari surga yang memiliki mata jeli juga akan cemburu pada mata wanita sholehah, yaitu mata yang suka melihat keagungan Allah SWT lalu ia mensyukurinya, mata yang menjaga pandangannya pada hal-hal yang dibenci Allah SWT.
_Dari Imam Thabrani meriwayatkan sebuah hadis dari Ummu Salamah, bahwa Ummu Salamah berkata, “Ya Rasulullah, jelaskan padaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli” Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya begitu bersih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau bak sayap burung Nasar.” Ummu Salamah berkata lagi, ”Jelaskan padaku ya Rasulullah, tentang firman-Nya, Laksana mutiara yang tersimpan baik.” Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak pernah tersentuh tangan manusia.” Aku bertanya, “Ya Rasulullah jelaskanlah kepadaku tentang firman Allah, Di dalam surga itu terdapat bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik” Beliau menjawab, ”Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita.” Aku bertanya lagi, “ Jelaskan padaku firman Allah, Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik.” Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada bagian dalam telur dan terlindung dari bagian luarnya, atau yang biasa disebut putih telur.” Aku bertanya lagi, “Ya Rasulullah jelaskan padaku firman Allah, Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia dalam usia lanjut dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Allah menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi, dan umurnya sebaya.” Aku bertanya, “Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari bermata jeli?” Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat.” Aku bertanya, “Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?” Beliau menjawab, “Karena salat, puasa, dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’” Aku berkata, “Ya Rasulullah, salah seorang wanita diantara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan merekapun masuk surga. Siapakah diantara laki-laki itu yang menjadi suaminya di surga?” Beliau menjawab, ”Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa diantara mereka yang paling baik akhlaknya. Lalu dia berkata, “Rabbi, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya.” “Wahai Ummu Salamah, akhlaq yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.” (H.R. Ath Thabrani)._
©Humas dan Media BSO Al-Iqtishodi
Komentar
Posting Komentar