Press Release KAFE Spesial
oleh Ustadz Angga Eka Prasetya
Fadhillah Surah Ar-Rahman
1. Zauba’ah Sahabat nabi dari golongan jin yang masuk islam. Kisah: Suatu ketika pintu langit terbuka, iblis menyuruh jin untuk mencari tahu mengapa pintu langit terbuka. Ketika sampai dipintu langit, mereka mendapati Nabi SAW sedang membaca Al-Qur’an (Surah Ar-Rahman). Ketika Rasulullah membaca fabi ayyi ‘ala i rabbikuma tukazziban, Rasulullah mengatakan kepada sahabat-sahabatnya bahwa para jin lebih baik dalam merespon surah Ar-Rahman dari pada shabat-sahabatnya tersebut. Lalu para sahabat bertanya mengapa, Rasul menjawab, "Ketika aku membaca ayat, maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan, para jin berkata, 'Wahai Tuhan kami, tidak ada sedikit pun dari nikmat-Mu yang kami dustakan."
Rasulullah SAW mengajarkan pada para sahabatnya bagaimana mereka (golongan jin) menafakuri dan mentadaburi (menelaah dan mencerna) ayat-ayat Allah SWT. Ketika ayat Alquran menanyakan sesuatu, para Jin itu dengan cepat merespon pertanyaan Allah, sementara para sahabat masih terdiam dan terpaku mendengarkan ayat-ayat tersebut. Para jin lebih baik dalam merspon terhadap ayat yang banyak menggunakan kalimat istifham (pertanyaan) daripada manusia.
2. Nikmat-nikmat dari Allah - Nikmat Ad-din (nikmat agama islam) - Nikmat dunia - Nikmat akhirat
3. Pertanyaan yang diulang-ulang “maka nikmat Rabbmu manakah yang kamu dustakan?” Dalam Al- Qur’an jika terdapat ayat yang diulang-ulang, itu berarti ada penekanan dan maksud khusus pada ayat tersebut.
Pembahasan makna surah Ar-Rahman
• اَلرَّحۡمٰنُۙ berasal dari kata رَحْمَة dan ada dalam basmallah.
Perbedaan Ar-Rahman dan Ar-Rahim:
Ar-Rahman (اَلرَّحۡمٰنُۙ):
o Pelimpah Rahmat
Kalau kata itu berakhira an, maka itu berarti sempurna. Allah Ar-Rahman, Allah yang sempurna rahmatnya. Karena pada kesempurnaan rahmatnya itu tidak ada satu pun makhluk yang tidak mendapat rahmat-Nya. Ar-Rahman ini sifatnya sementara, karena hanya untuk semua makhluk ketika di dunia. Ketika nanti dunia selesai, di akhirat nanti Allah hanya akan memberi nikmat kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya, sedangkan orang-orang kafir tidak.
Ar-Rahim (الرَّحِــيْمِ):
o Penyandang Sifat Rahmat
Ada yang berkata bahwa kata rahmaan yang wazannya aan itu sifatnya sementara, sedangkan Rahim itu sifatnya abadi. Kalau Rahim karena abadi dan langgeng itu rahmat saat diakhirat nanti.
• الۡقُرۡاٰنَؕ عَلَّمَ artinya Dia yang mengajarkan Al- Qur’an. Ayat ini masuk kedalam nikmat Ad-diin, nikmat dunia. Allah menyebutkan nikmat ini diawal karena Al- Qur’an adalah nikmat yang sangat besar. Tidak dibeikan nikmat Al- Qur’an kecuali orang tersebut akan berada di surga, akan lebih dekat dengan Allah, lebih mampu memahami setiap kalimat-Nya, dan dimuliakan dimata manusia dan seluruh makhluk di dunia. Sebagimana hadist sabda rasulullah, sebaik-baik kalian, orang yang terbaik diantara kalian adalah orang yang belajar Al- Qur’an dan mengajarkannya. Jadi ada dua opsi untuk menjadi manusia terbaik menurut Allah dan rasul, yang pertama belajar atau mengajar.
• الۡاِنۡسَانَۙ خَلَقَ artinya Dia menciptakan manusia. Mengapa manusia dinamai insan? Ada ulama mengatakan insan diambil dari kata uns artinya harmonis, kenapa hamonis? Karena manusia akan merasa harmonis jika bertemu dengan sesamanya. Yang kedua, insan diambil dari kata nisyi artinya lupa, karena manusia memiliki sifat lupa. Lupa juga merupakan nikmat, lupa perlu digunakan untuk melupakan kesalahan orang. Yang ketiga diambil dari kata an-nusi artinya bergerak, karena manusia itu harus bergerak.
Mengapa Allah sebutkan nikmat Al- Qur’an dahulu baru setelahnya nikmat penciptaan manusia? Karena ada prioritas nikmat, nikmat penciptaan kita sebagai manusia belum ada apa-apanya disbanding dengan nikmat Al- Qur’an. Karena kalau orang sudah diberi nikmat Al- Qur’an, dia akan menjadi pelita, sumber air, cahaya bagi yang lain dan akan Allah beri pemahaman, hidayah, dia akan berada di surga dan dilembutkan hatinya, dia akan diberi taufik dan petunjuk.
• عَلَّمَهُ الۡبَيَانَ Dia mengajarinya al- bayyan. Bayyan: penjelasan, isyarat, ekspresi, potensi. Contohnya orang cara orang tuli berkomunikasi dengan bahasa isyarat, karena Allah yang mengajari isyarat. Yang diberi pengetahuan tentang al- bayyan (potensi) hanyalah manusia. Itulah salah satu nikmat dari Allah tentang al- bayyan.
• اَلشَّمۡسُ وَالۡقَمَرُ بِحُسۡبَانٍ kembali lagi ke aan, ada perhitungan yang sangat teliti terkait perjalanannya. Tidak melenceng. Ada perhitungan yang sempurna sebagai contoh matahari dan bulan beredar sesuai perhitungannya masing-masing yang sudah ditentukan Allah.
• وَّالنَّجۡمُ وَالشَّجَرُ يَسۡجُدٰنِ karena ada disebut pohon, najm itu seperti tanaman yang tidak bertangkai. Keduanya itu sujud patuh kepada Allah.
• وَالسَّمَآءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الۡمِيۡزَانَۙ langit ditinggikannya dan Allah meletakkan neraca keseimbangan. Sebagai contoh miliaran bintang dilangit yang beredar tidak ada yang bertabrakan, karena Allah yang meletakkan mizan, neraca keseimbangan.
• اَلَّا تَطۡغَوۡا فِى الۡمِيۡزَانِ untuk apa? Supaya kamu tidak melampaui batas keseimbangan.
• تُخۡسِرُوا الۡمِيۡزَانَ وَاَقِيۡمُوا الۡوَزۡنَ بِالۡقِسۡطِ وَلَا karena itu tegakkanlah timbangan bilqisth. Qisth itu adalah keadilan yang menyenangkan kedua pihak. Mengapa memakai qisth, kenapa bukan adil? Karena jika adil, ada salah satu pihak yang tidak menerima, sedangkan qisth kedua belah pihak ridho. Jadi maknanya adalah perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan.
• وَالۡاَرۡضَ وَضَعَهَا لِلۡاَنَامِۙ dan bumi dihamparkannya untuk al- anam. Apa itu al- anam? Al- anam itu makhluk hidup, bukan sekedar manusia. Maksud dihamparkan adalah tidak bisa dirasakan peredarannya.
• فِيۡهَا فَاكِهَةٌ ۖ ۙ وَّالنَّخۡلُ ذَاتُ الۡاَكۡمَامِ dibumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang menyerupai kelopak mayang.
• وَالۡحَبُّ ذُو الۡعَصۡفِ وَالرَّيۡ dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum.
• فَبِاَىِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Ayat yang diulang sebanyak 31 kali dalam surah Ar-Rahman. Maknanya Allah mengingatkan kita untuk menjadi manusia yang bersyukur. Bukan Allah butuh dengan syukur dan amal kita, tetapi karena dengan syukur dan amal itu keuntungannya akan kembali kepada kita sendiri.
• Hikmah dari aktivitas kita sehari-hari, jika kita diberi ilmu dan hikmah untuk 1 ayat saja Al- Qur’an yang kita baca, itu sudah cukup untuk kita semangat berjuang menjalani hidup, untuk kita menghadirkan cinta tanpa tapi kepada Rabb yang memberi kita hidup.
• Sangat disayangkan kalau intelejensi kita dimasa mudah itu hanya habis untuk sibuk mengurusi problematika cinta dan perasaan, padahal waktu bisa kita manfaatkan untuk memahami tanda-tanda cinta dari ayat-ayat Ar-Rahman.
• Makna ada ayat dalam surah Ar-Rahman itu diulang-ulang, ini agar kita ingat dan bersyukur, malu dan tersungkur. Malu karena belum bisa memberi yang terbaik untuk Allah. Kita diberi IQ, intelejensi tapi buat memahami Al- Qur’an saja tidak ada waktu. Kita diberi napas dan kesehatan tapi untuk membaca Al- Qur’an saja tidak ada waktu. Itu seharusnya menjadikan kita ingat dan malu.
• Jika iman kita lagi benar, lagi dekat dengan Al- Qur’an, kenapa pembawannya selalu senang dan bahagia? Karena ketika kita memegang Al- Qur’an, menyentuh Al- Qur’an, itu kita sedang berdialog dengan Ar- Rahman. Kata Nabi bacalah Al- Qur’an seakan-akan Al- Qur’an itu diturunkan kepadamu. Jika ada pertanyaan dijawab, jika ada nikmat ucapkan syukur, jika ada ayat tentang neraka berlindunglah, jika ada ayat tentang surga memintalah.
Sesi Tanya Jawab:
Peranyaan pertama
Apa makna dari melampaui batas keseimbangan? Jawaban: sebagaimana ayat yang sudah disampaikan tadi اَلَّا تَطۡغَوۡا فِى الۡمِيۡزَانِ yang artinya ‘untuk apa? Supaya kamu tidak melampaui batas keseimbangan’. Contohnya manusia, binatang, tumbuhan adalah makhluk hidup yang menempati bumi, kita pernah belajar ekosistem. Ekosistem terdiri dari rantai makanan, apa jadinya jika kita tidak menjaga rantai makanan itu. Misalnya kita tidak suka dengan ular, lalu menghabisakan ular disawah, akhirnya tidak ada kontroler tikus, efeknya keseimbangan akan goyang yang pada akhirnya tikus-tikus tersebut merusak tanaman petani, akibatnya petani tidak punya padi, kelaparan dan sebagainya. Itulah makna merusak keseimbangan. Janganlah semena-mena terhadap makhluk hidup binatang maupun tumbuhan. Suatu ketika ada ulama sedang berjalan bersama murid-muridnya, dijalan tersebut bertemu dengan seekor anjing yang juga sedang berjalan dan tidak mengganggu, lalu diusir sama muridnya. Ulama itu menegur muridnya, bahwa anjing itu juga punya hak untuk hidup, berikan dia hak hidupnya selama dia tidak mengganggu. Pada intinya semua sudah Allah tetapkan keseimbangannya. Jika kita jaga sebagaimana seharusnya itu in syaa Allah tidak ada masalah. Contoh hutan, kita rawat sebagaimana mestinya, boleh diambil tapi tetap dijaga porsinya berapa persen. Jika kita tabrak keseimbangan itu maka akan terjadi banjir, bencana alam dan sebagainya. Itu peringatan dari Allah tentang jangan kamu merusak keseimbangan itu. Dalam arti ini ini mengambil contoh keseimbangan alam.
Pertanyaan kedua
Apakah ketika kita menyalahkan waktu itu sama saja kita menyalahkan Allah? Kadang terbesit dipikiran atau kata-kata ‘coba saja waktu lebih lambat pasti tidak akan begini jadinya’ tanpa sadar kita selalu melakukan itu, jika seerti ini kita masih belum bersyukur kah atas apa yang sudah Allah tentukan? Bagaimana tanggapan ustadz terkait pertanyaan bahwa bumi bulat merupakan konspirasi? Jawaban: Jangankan mengutuk, menggunakan waktu pada hal yang sia-sia saja itu sudah hal yang jauh dari rasa syukur sebenarnya. Boleh bersedih terhadap waktu yang sudah lewat, terhadap amal yang kita lakukan secara sia-sia. Tapi penyesalan seharusnya menjadikan kita ingat, menjadikan kita kembali, menjadikan kita bersyukur lagi. Kata Nabi SAW ada 2 nikmat yang sering kali kita lupa, yaitu nikmat sehat dan waktu luang. Sehat tidak dipakai untuk taat, waktu luang tidak dipakai untuk membaca Al- Qur’an dan beribadah. Dalam hal ini yang seirng kali kita kufur terhadap nikmat-Nya. Pandangan yang mengatakan bumi bulat itu konspirasi, buktikan sendiri. Karena debat dengan debat tidak akan selesai. Bumi memang bulat pada awalnya, namun kita rasakan datar, karena Allah jadikan itu untuk kemudahan kita.
Pertanyaan ketiga
Jika kita berpikiran sesuatu yang buruk apakah sesuatu itu pasti akan terjadi atau haya halusinasi kita saja? Jawaban: Berpikiran buruk bahasa kerennya adalah overthinking dan insecure, padahal Allah menyuruh kita untuk bersyukur, Allah menyuruh kita positive thinking. Jelas hal tersbut akan menjadi masalah yang akan terus kita hadapi yang sering kali belum nyata. Kebanyakan masalah-masalah kita imbul dari pikiran kita sendiri. Bisa saja hal tersebut terjadi, karena kita selalu mengulangnya, mengucapkannya, memikirkannya, akhirnya terjadi.
Pertanyaan keempat
Terkadang sulit membagi waktu untuk mentadaburi ayat Al- Qur’an karena kita terlalu mengejar target tilawah kita. Bolehkan kasih tips agar kita bisa tetap mentadaburi Al- Qur’an disamping kita juga mengeja target tilawah kita? Jawaban: Pertama alokasikan waktu yang tidak bisa diganggu gugat untuk membaca Al- Qur’an. Misalnya ba’da salat subuh atau sore menjelang magrib. Karena diwaktu itu tidak ada kegiatan lainnya sepert kuliah, praktikum, dan lainnya. Kalau tidak bisa juga, tidak ada cara lain, kecuali kita mencari dan mencuri waktu, misalnya 15 menit di sela-sela break rapat, dua sampai tiga ayat tidak ada masalah daripada tidak sama sekali.
Pertanyaan kelima
Apakah ada waktu terbaik untuk membaca rutin surah Ar- Rahman, melihat dari keistimewaan surat tersebut? Pernah melihat ada yang membaca rutin setiap selesai salat dhuha. Jawaban: Diakhir surah Ar- Rahman bisa dipakai sebagai wasilah untuk berdoa. Salah satu tips and trick doa itu cepat dikabulkan adalah kita berdoa dengan memohon nama Allah salah satunya ada di surah Ar- Rahman ini. Jika ingin yang luar biasa lagi baca satu surah Ar- Rahman. Waktu terbaik didalam hadist tidak disebutkan, tetapi waktu terbaik baca Al- Qur’an di sebuah hari, karena di sebuah hari itu bacaan Al- Qur’an kita didengar oleh para malaikat. Atau dimalam hari atau di dini hari sepertiga malam, karena ketika saat itu Allah sedang turun mencari hamba-hamba-Nya yang berdoa. Berdoa juga dengan nama-Nya sebagai contoh di akhir surah Ar- Rahman, in syaa Allah doa kita tidak akan tertolak. Jadi waktu yang tepat untuk berdoa bisa ba’da subuh atau dini hari atau ba’da salat, dhuha juga termasuk waktu mustajab untuk berdoa, jadi silahkan pilih sesuai dengan kemampuan diri.
Pertanyaan keenam
Apakah membantu hewan yang akan dimakan hewan lain itu termasuk mengganggu batas keseimbangan? Jawaban: Ini sifatnya kontekstual dan kondisional. Misalnya ada kucing ingin memakan anak ayam liar, lalu kita menyelamatkan anak ayam itu, tetapi bisa jadi kucing itu sudah lama belum makan. Kemudian misalnya kita memelihara kucing dan ingin dimakan buaya, kita selamatkan, karena buaya bisa memakan yang lainnya. Intinya adalah kondisional dan tidak bisa dipukul rata.
Closing statement
Manfaatkan masa muda untuk mencari ilmu dan bertakwa. Kalau masa muda bukan untuk bertakwa, lalu apa gunanya usia kita. Selagi masih muda, selagi kuliah, kita manfaatkan waktu untuk belajar ilmu agama karena ilmu agama sangat penting ketika kita ada masalah, ketika kita lagi ada problem kuliah, karena tidak ada lagi yang bisa menuntun kita kecuali ilmu agama kita sendiri. Mungkin kita bisa stress, frustasi, tapi kalau kita punya ilmu, kita punya hikmat, kita belajar Al- Qur’an in syaa Allah kita akan merasa pada saat- saat berat itu, Allah ada disamping kita untuk membantu dan membersamai kita. Stay connected with Qur’an.
Jazakumullah khairan katsir sampai jumpa dilain kesempatan. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar