Rahmah El-Yunusiyah oleh Retno Dwi .S
Rahmah El-Yunusiyah
Sosok inspiratif dalam islam dan perjuangannya untuk Indonesia, yaitu Rahmah El-Yunusiyah. Era sebelum kemerdekaan bisa dikatakan sebagai masa ketidakberpihakan terhadap kaum perempuan di Nusantara dalam bidang pendidikan. Hal tersebut yang membuat sosok Rahmah El-Yunusiyah tergugah semangatnya untuk memperjuangkan hak perempuan demi mendapatkan Pendidikan.
Sosok wanita tangguh yang dilahirkan di di Padang Panjang, Sumatra Barat, pada 29 Desember 1900 dan wafat pada 26 Februari 1969, merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Syekh Muhammad Yunus dan Rafi'ah. Rahmah berasal dari keluarga terpandang dan religius, namun tidak menyurutkan semangatnya membela hak rakyat terutama perempuan untuk berpendidikan.
Kontribusinya dalam memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan di Tanah Air tidak bisa dipandang sebelah mata. Rahmah adalah pendiri sekolah Diniyah Puteri yang bermula dengan dibentuknya Madrasah li Banat (sekolah untuk puteri) pada 1 November 1923. Cara belajar yang diterapkan di sekolah ini menggunakan sistem halaqah seperti yang diterapkan di Masjidil Haram, yakni para murid duduk di lantai mengelilingi guru yang menghadap meja kecil. Lambat laun sekolah ini memiliki gedung sendiri.
Pejuang perempuan yang beragama islam ini, sangat menginspirasi karena memiliki pendirian sikap yang teguh. Sosok Rahmah menjadi gambaran betapa perempuan sangat berpengaruh dalam perkembangan zaman. Terlebih perempuan memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam, hingga Rasulullah SAW mengatakan surga itu dibawah telapak kaki ibu.
Setelah mengetahui jerih payah yang Rahmah perjuangkan untuk Pendidikan, oleh karenanya tidak ada lagi alasan untuk tidak berprestasi bagi perempuan. Jangan menunggu kesempatan datang, tapi jemputlah peluang untuk berprestasi.
Sosok inspiratif dalam islam dan perjuangannya untuk Indonesia, yaitu Rahmah El-Yunusiyah. Era sebelum kemerdekaan bisa dikatakan sebagai masa ketidakberpihakan terhadap kaum perempuan di Nusantara dalam bidang pendidikan. Hal tersebut yang membuat sosok Rahmah El-Yunusiyah tergugah semangatnya untuk memperjuangkan hak perempuan demi mendapatkan Pendidikan.
Sosok wanita tangguh yang dilahirkan di di Padang Panjang, Sumatra Barat, pada 29 Desember 1900 dan wafat pada 26 Februari 1969, merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Syekh Muhammad Yunus dan Rafi'ah. Rahmah berasal dari keluarga terpandang dan religius, namun tidak menyurutkan semangatnya membela hak rakyat terutama perempuan untuk berpendidikan.
Kontribusinya dalam memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan di Tanah Air tidak bisa dipandang sebelah mata. Rahmah adalah pendiri sekolah Diniyah Puteri yang bermula dengan dibentuknya Madrasah li Banat (sekolah untuk puteri) pada 1 November 1923. Cara belajar yang diterapkan di sekolah ini menggunakan sistem halaqah seperti yang diterapkan di Masjidil Haram, yakni para murid duduk di lantai mengelilingi guru yang menghadap meja kecil. Lambat laun sekolah ini memiliki gedung sendiri.
Pejuang perempuan yang beragama islam ini, sangat menginspirasi karena memiliki pendirian sikap yang teguh. Sosok Rahmah menjadi gambaran betapa perempuan sangat berpengaruh dalam perkembangan zaman. Terlebih perempuan memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam, hingga Rasulullah SAW mengatakan surga itu dibawah telapak kaki ibu.
Setelah mengetahui jerih payah yang Rahmah perjuangkan untuk Pendidikan, oleh karenanya tidak ada lagi alasan untuk tidak berprestasi bagi perempuan. Jangan menunggu kesempatan datang, tapi jemputlah peluang untuk berprestasi.
Komentar
Posting Komentar