PRESS RELEASE TABLIGH AKBAR 2016
Pagi yang
cerah menyinari Kampus A Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun. Rabu, 9
November 2016 Rangkaian kegiatan Festival Islam Universitas Negeri Jakarta
masih berlanjut. Panitia Tabligh Akbar 2016 yang datang sejak pukul 07.00 WIB
menjadi saksinya, menjadikan semangat didalam diri setiap panitia. Dilaksanakan
briefing panitia dan persiapan Tabligh Akbar sebelum peserta hadir. Kesejukan
dan ketenangan di Masjid Nurul Irfan Kampus A UNJ tetap tersemai dalam hati
setiap insan yang berada didalamnya.
Registrasi
peserta dilaksanakan mulai pada pukul 10:45 WIB. Acara dimulai pukul 12:18 WIB, dibuka oleh
MC > Aditya Wishnuwardhana dan Febri Setiawan, tilawah oleh Dede Firmansyah
serta saritilawah oleh Farhan Habib Aprian menjadi awal dari sebuah agenda
kebaikan Tabligh Akbar 2016.
Pembacaan
puisi Islam yang sangat memukau dan menggugah hati setiap peserta yang hadir
siang itu pada pukul 12:30 WIB oleh Farhan Habib Aprian bersama Gibran Fadilla
Hernanda.
Dilanjutkan
dengan sambutan dari ketua pelaksana Tabligh Akbar 2016 (Bagas Adiansyah), kemudian
dilanjutkan dengan sambutan dari ketua lembaga BSO Al-Iqtishodi (Giri Saputro)
dan dilanjutkan dengan sambutan oleh perwakilan dekanat Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta (Bapak M. Arja, S.Ip) pukul 12:48 s.d. pukul 13:07
WIB.
Pada pukul 13:07
s.d. 13:12 WIB, MC membacakan narasi pembukaan dan jargon “Gali Sejarah, Terapkan Syariah, Bangkitkan Kejayaan Islam. Allahu
Akbar!” serta pengenalan dengan narasi CV Pembicara.
Tausiyah
pukul 13:12 s.d. 13:56 WIB oleh Ust. Dr. Nurul Huda, SE., MM., M.Si. (Ketua IX
DPP IAEI) dengan tema “Rahasia
Stabilitas Ekonomi Pada Masa Umar bin Abdul Aziz”. Dengan ringkasan materi
sebagai berikut.
Latar belakang Umar Bin Abdul Aziz
Kaitan
Umar bin Khattab da Umar bin Abdul Aziz
Dialog
seorang Anak perempuan ( Gadis) dan Ibunya -----------àAsim ( Anak Umar bin Khattab menikahi gadis itu
-------------à
Pernikahan ini melahirkan anak perempuan bernama Laila ( ummu Asim ) ----------àUmmu Asim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan ---------à Umar Bin Abdul Aziz .Khalifah Terkenal Khalifah
Umayyah Umar Bin Abdul Aziz ( 717-720) #2 Tahun ( Memisahkan mana yang punya
Negara dan punya pribadi ) Mengorbankan harta bendanya untuk agama dan
memberkan kontribusi lebih untuk agama dan Negara bukan mementingkan diri
sendiri. Bukan meminta pada Negara tetapi memberi lebih kepada Negara bahkan
dari harta sendiri.
Dakwah dari mulai :
1.
Diri sendiri
2.
Keluarga
3.
Saudara
4.
Masyarakat
5.
Negara
Penghematan tehadap anggaran Negara
Sumber pendapatan pada Masa Umar Bin Abdul Aziz
1.
Zakat ( Zakat Mal
)
Zaman Rasulullah sumber pendapatan negara :
a.
Ghonimah
b.
Pay : Pendapatan
dari pajak Orang dan negara Kafir
Poin
penting :
1. Gandeng Ulama
2. Teladan dari diri sendiri dan keluarga
3. Zakat ( Dibuat reward dan punishment )
4. Reformasi dan penguatan lalu ekspansi.
Setelah
penyampaian tausiyah terdapat sesi tanya jawab oleh dua orang akhwat dan satu
orang ikhwan pada pukul 13:56 s.d. 14:20 WIB.
Akhwat I:
Seandainya restrukturisasi diterapkan di Indonesia,
apakah itu tidak terjadi beban pengangguran?
Akhwat II:
Bagaimana peran mahasiswa dalam kondisi ekonomi saat ini?
Mengapa zakat Indonesia tergolong sedikit?
Ikhwan:
Bagaimana langkah-langkah Umar bin Abdul Aziz membuat
masyarakat percaya yang kemudian mampu mengubah kepemimpinan penuh nepotisme
menjadi yang lebih baik dalam waktu kepemimpnan yang singkat?
Kemudian satu persatu pertanyaan peserta
dijawab dengan sangat memuaskan oleh Dr. Nurul Huda selaku pentaujih. Kemudian
agenda berikutnya adalah hiburan, penampilan dari D’Papeda Acapella dengan dua
buah lagu yang di aransemen, yaitu Jagalah Hati dan Kasih Putih yang
dilanjutkan penampilan Tim Hadroh As-Sakhra dengan shalawat yang dilaksanakan
pukul 14:20 s.d. 14:50 WIB. Penampilan D’Papeda dan As-Sakhra ini sangat menghibur peserta yang hadir.
Doa penutup yang dipimpin oleh Aceng Burhanudin pukul 14:50 s.d. 15:00
WIB sebagai penanda berakhirnya rangkaian acara Tabligh Akbar yang dilanjutkan
penutupan oleh MC.
Komentar
Posting Komentar