Press Release KAFE Perdana 2021

KAFE (Kajian Islam Fakultas Ekonomi)

Allah telah menciptakan 12 bulan, salah satunya adalah bulan Ramadhan. Bulan yang khusus dihadirkan Allah untuk menggugurkan dosa-dosa manusia. Oleh karena itu, sangat rugi jika hanya sekadar berpuasa saja tanpa menargetkan bersihnya dosa-dosa. Ada tiga golongan yang termasuk orang yang rugi. Pertama, orang-orang yang ketika disebutkan namaku (Muhammad) di telinga kita kemudian kita tidak bershalawat kepadanya. Kedua, orang-orang yang masih diberi kesempatan hidup di dunia ini dan menyia-nyiakan kesempatan agar dosanya terampuni di bulan Ramadhan. Ketiga, orang-orang yang masih diberi kesempatan hidup di dunia ini bersama kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya, tetapi kebersamaan dengan orang tuanya tersebut tidak dijadikan kesempatan untuknya agar mudah masuk ke surganya Allah. Kita didik oleh Al-Qur'an itu untuk menjadi manusia yang adil dan beradab.

"Adab is the discipline of body, mind, and soul."

Ramadhan itu meneteskan hikmahnya kepada kita secara perlahan, lama-lama kita akan semakin menikmati pula hikmah tersebut. Al-Qur'an itu adalah hidangan adab dari Allah SWT., artinya ketika kita belajar Al-Qur'an maka akan muncul perubahan-perubahan dalam bentuk kedisiplinan, akal kita akan semakin disiplin contohnya kita jadi tahu mana halal mana haram, mana yang benar dan yang salah, mana yang baik dan yang buruk. Bulan Ramadhan ini merupakan bulan diturunkannya Al-Qur'an. Oleh karena itu, masyarakat lebih dekat dengan Al-Qur'an di bulan ini. Puasa merupakan cara Allah untuk kita agar dapat membersihkan diri. Dengan berpuasa, kita jadi punya empati terhadap sesama 'oh laper itu nggak enak ya ternyata', kita jadi punya semangat untuk lebih bertaqwa, karena nafsu syahwat itu sejalan dengan banyaknya makan. Ketika kita sedikit makan, maka nafsu itu melemah. Ketika nafsu melemah, akal kita menguat, batin kita semakin jernih, maka kebenaran itu semakin terang. Orang yang beradab itu akan mampu berpikir secara adil dan memutuskan secara adil.

"To assure the recognition and knowledgement of one's proper place in relation to one's physical, intellectual, and spiritual capacities and potentials."

Adab Ramadhan :
1. Menikmati ibadah sebagai wujud ekspresi kecintaan kepada Allah SWT yang mengandung banyak Hikmah.
2. Disiplin dalam masalah waktu.
3. Terbangun disiplin akal dalam memahami kandungan Al-Qur'an dilihat dari konteks Asbab an-Nuzul. 4. Al-Qur'an adalah sumber Adab.
5. Allah SWT itu maha dekat tapi tidak bertempat, berarah, dan berjarak.
6. Ketahanan keluarga adalah salah satu pilar kebaikan dunia dan akhirat.
7. Kesuksesan manusia di saat ia semakin fokus dan bersemangat di 10 hari terakhir Ramadhan.
8. Tanda diterimanya puasa Ramadhan adalah ketaatan dan menjaga diri dari kemaksiatan

TADABBUR QS. AL-BAQARAH AYAT 183
1. Syariat islam adalah beban karenanya beban itu hanya tepat bagi mukmin yang berakal.
2. Setiap umat ada syari'atnya yang khusus (5:48)
3. Puasa adalah amalan biasa sejak di masa awal sebagai bagian mensucikan dan melatih jiwa dan menyehatkan jasad
4. Puasa yang diwajibkan sebelum Ramadhan adalah puasa 'Asyura, dan disunnahkan puasa 3 hari setiap bulan.

TADABBUR QS. AL-BAQARAH AYAT 184
1. Rukhshah adalah kemudahan dalam Islam.
2. Sejarah yg awalnya muslim yang berat mengerjakan puasa dapat memilih tidak berpuasa, cukup dengan memberi makan satu orang miskin sebagai pengganti puasanya.
3. Kata yuthiqunathu bermakna mengerjakannya dengan penuh rasa berat (masyaqqah).
4. Terjadi mansukh atas ayat ibu dengan ketentuan di ayat 185.
5. Ayat ini khusus untuk para manula

TADABBUR QS. AL-BAQARAH AYAT 185
1. Alquran diturunkan secara utuh ke langit dunia di bulan suci Ramadan
2. Islam itu mudah tapi jangan bermudah-mudah dan jangan juga mencari yang sulit

Bahagia meraih sukses dunia untuk sukses akhirat
1. Semangat meraih prestasi
2. Menikmati kedisiplinan menuju prestasi
3. Bahagia menyempurnakan tahapan

Tanya Jawab ;
1. Pertanyaan pertama
Assalamu'alaikum ust. Saya Fadhillah Izzatun izin bertanya terkait ngabuburit. Bagaimana sebaiknya kita menyikapi kondisi khususnya di Indo yg peristiwa semacam bukber, dll. menjadi kultur. Namun tidak jarang hanya sebatas kumpul² dan mengarah pada berbincang unfaedah, shalat maghrib pun terlambat. Padahal khususnya saya, mendapat bbrp undangan buka bersama dr bbrp organisasi dan alumni sekolah ust.? Kemudian bagaimana dgn fenomena bbrp kali saya lihat, ada jamaah yg tadarus saat penceramah tarawih sdg ceramah ust? Mohon penjelasan dari ust.

Jawaban : Yang pertama terkait bukber (buka bersama), gapapa buka bersama itu berkah kok justru kalau bisa kita berbagi dengan sesama dan jangan minta ditraktir kalau bisa kita yang traktir supaya kita mendapatkan pahalanya orang-orang berpuasa. Hanya saja jangan sampai meninggalkan sholat maghrib, isya, dan Tarawih. Kalau begitu kita harus punya program biar tidak ngobrol-ngobrol nggaada tujuan, nggaada sholat, setelah itu pulang, lalu tidur bablas. Itulah yang disebut tidak berkah. Oleh karena itu, sebagai muslim jadilah teladan di masyarakat maupun kampus kita. Kemudian fenomena saat ceramah Tarawih ada jamaah yang tadarus. Kalau itu persoalan tidak boleh. Jadi kalau ada ustadz ceramah dia tidak boleh tadarus maksudnya tadarus ini ngaji bersama itu kan? Nah akan mengganggu, sehingga tausiyah itu didengarkan. Membaca Quran itu yang paling bagus adalah ada gurunya, ada orang yang paham dan bacaannya berganti-gantian jadi diketahui mana bacaan yang salah itu yang tepat jadi jangan kemudian baca bersama-sama nanti salahnya sama-sama. Kalau untuk baca Quran sendiri-sendiri saat sedang ceramah itu dinamakan tilawah, Nah untuk fenomena seperti hidup ini kurangnya adab. Ketika ada seseorang yang diberi kesempatan untuk memberi tausiyah di suatu tempat maka tugas kita adalah mendengarkan. Oleh karena itu hidup itu menegakkan adab supaya berkah. Mangkanya orang dahulu itu belajar bukan untuk mengejar pintar tapi malah jadi lebih pintar karena mereka mengejar adab. Karena dengan adab itu engkau akan lebih mudah memahami ilmu.

2. Pertanyaan kedua
Izin bertanya utadz akhir" ini ketika saya melaksanakan sholat saya kehilangan rasa nikmatnya beribadah ustadz hati terasa hampa nikmat sholat hilang ustadz, adakah saran dari ustadz agar nikmat ibadah ini kembali lagi?

Jawaban : Jika kita terbiasa menerjemahkan kata kata yang dibaca maka kita akan disibukkan dengan memaknai kata-kata tersebut. Oleh karena itu Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam QS. Al-Mukminun ayat 1-2. Sangat beruntung orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya, kalau kita nggak khusyuk berarti kita nggak beruntung, kita rugi. Lalu Bagaimana cara kita supaya kita bisa khusyuk? Pertama kali kita hadirkan bahwa salat itu untuk Allah, kita berkomunikasi dengan Allah, kita sedang berkata-kata dengan Allah. Yakinkan bahwa engkau akan bertemu dengan Allah dan akan dikembalikan kepada itu berarti bahwa kita punya kecintaan terhadap Allah. Maka kesatu hadirkan Allah, kedua nikmati serta pahami setiap kata demi kata, kalau kita sedang ngantuk ya udah mendingan tidur dulu daripada salat sambil ngantuk. Kalau kita sedang lapar ya sudah makan dulu daripada salat sambil mikirin makanan. Itulah rukhsah-rukhsah atau keringanan yang diberikan oleh Allah. Tapi jangan sampai menahan kentut, menahan lapar, menahan ingin buang air kecil, dan seterusnya. Ketika kita terganggu karena pecahnya konsentrasi berarti itu dari syaitan, maka meludah ke kiri dalam konteks simbol kemudian berta'awudz Audzubillahiminasyaitonirrojim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Maka itulah yang bisa kita lakukan untuk memperbarui Salat kita. Sehingga salat itu memberikan bekas, bukan sekedar rutinitas gerakan.

Closing statement
Umurmu masih muda, kalaupun dipanjangkan umur sekitar 60 tahunan. Janganlah menyesal karena menghabiskan waktu dengan kesia-siaan, kejarlah ilmu, cintailah ilmu, bahagialah bersama ilmu, ilmu itu yang akan menunjukimu untuk selalu berada di jalan petunjuk dan engkau akan senantiasa bahagia ketika dibersamai ilmu. Dan ilmu itulah yang akan menjadi teman sejatimu kelak nanti di Yaumul Qiyamah. Sementara di dunia ini, perkuat keimanan dan keilmuan kita dengan senantiasa berkumpul bersama orang-orang yang jujur imannya kepada Allah SWT.

Komentar

Postingan Populer