Peradaban Islam

Oleh : Leonard


Seperti yang kita ketahui bersama bahwa didunia ini banyak sekali berbagai macam perdaban. Dari sekian banyak peradaban dari berbagai aspek yang dapat kita lihat, bahkan beberapa tokoh menganggap bahwa peradaban barat yang mendominasi peradaban sejak abad ke 16. Hal menarik untuk kita lihat, karena peradaban barat menawarkan modernisasi yang dibungkus oleh invidualisme, popularisme, dan paham – paham lainnya yang bertujuan untuk menyingkirkan peradaban lainnya. Namun sebagian ilmuwan kontemporer melihat bahwa mulai abad 20 peradaban islam menggeliat sebagai jawaban dari masalah yang timbul dari semua peradaban.


Diawal lahirnya peradaban islam, banyak yang berasumsi bahwa nantinya islam akan berselingkuh dengan peradaban Tionghoa untuk menghancurkan peradaban barat, asumsi lainnya mengatakan bahwa peradaban islam hanyalah mimpi tanpa dapat direalisasikan. Sebagaimana pendapat seorang tokoh mengatakan bahwa Peradaban akan berakhir jika tidak memberikan sesuatu dan jalan keluar.

Kalau mau dilihat peradaban dunia salah satu pilar dan eksistensinya dapat dilihat  dari kebangkitan pemikiran. Jika suatu ketika bertemunya insan didunia untuk diskusi dan dialog maka hal ini sudah bisa menjadi pilar kebangkitan pemikiran. Jika dilihat suatu acara seperti Islamic Book Fair yang yang notabanenya dilakukan setiap tahunnya maka hal ini dapat menjadi mercusuar didunia karena hal ini menjadi sesuatu yang urgent dan waktunya tepat, karena Islamic Book Fair di Indonesia berpotensi untuk go international yang nantinya dapat menjadi titik tolak negeri – negeri muslim .

Perubahan – perubahan yang telah terjadi di Mesir, Tunisia, Libya, dan negara lainnya merupakan mata rantai dari perubahan – perubahan yang menuju pada peradaban islam, terkait satu sama lain yang merupakan hasil penanaman benih yang siap untuk diambil hasilnya yaitu peradaban islam. Hal ini masih terlihat sketsa – sketsa atau draft yang masih belum sempurna akan peradaban islam, namun pergerakan dan perubahan ini sudah mulai ditakuti oleh peradaban barat, coba kita pikirkan bagaimana jika sketsa atau draft peradaban islam sudah sempurna, maka kita siap untuk menggeser posisi peradaban barat.

Namun perjuangan selalu dilalui oleh onak dan duri, penanaman benih – benih yang semula terlihat mudah mulai mendapat badai cobaan yang nantinya menghambat tumbuh lembaga yang menuju pada peradaban islam.  Salah satunya adalah munculnya rezim – rezim otoriter yang bersifat monarki untuk terus menjaga eksistensinya dalam menghadang ideology islam yang semakin menggeliat. Hal ini dapat kita rasakan ketika jaman Orde Baru dimana sulit rasanya menegakkan peradaban islam.
Lambat laun system yang mereka buat mulai runtuh dimakan waktu, sehingga 1 sampai 5 tahun negeri Islam menjadi halaman yang terbuka yang dapat leluasa menanam pohon kebangkitan yang menghasilkan buah peradaban yang dapat diibaratkan dengan pohon jati yang butuh waktu panjang dan kemudian nilai keseluruhan pohonnya. Lagi – lagi hal ini menjadi pilar peradaban islam.

Sekarang, bagaimana membangkitkan peradaban islam menjadi identitas yang tunggal dan karakter yang sama? Kalau kita lihat, ada satu kesamaan jalan keluar yang dirasakan oleh negeri – negeri muslim yang bersifat kolektif untuk negeri – negeri muslim yaitu penyebaran islam modern dan moderat. Kita bisa melihat bagaimana negara Turki, pada awalnya sepertinya sulit merealisasikan islam disana setelah hancurnya Turki Ustmani, namun dengan pergerakan pemuda yang telah dilakukan dengan berafiliasi dengan islam yang modern dan moderat, sekarang islam berkembang dengan tanpa ada pertumpahan darah sedikitpun. Hal ini mengapa saat ini menjadi momen yang tepat untuk negeri – negeri muslim seperti mesir dan lain – lain untuk menjadi berperadaban islam.

Dari sisi misi hidup seorang muslim, terdapat dua misi yang harus kita jalankan. Pertama, misi penghambaan yang jelas sekali tentang peribadahan. Kedua misi kekhilafahan yang sebagaimana tertuang di Alquran. Dua misi ini merupakan realisasi dari peradaban islam. Peradaban islam bukanlah seperti peradaban lainnya yang terlihat secara kasat mata seperti arsitektur bangunan. Namun  peradaban islam terlihat seperti negara yang ideal yaitu madinah yang terdiri dari pilar – pilarnya. Pertama, terbaginya sosial order, memanusiakan manusia dengan cara terbaik. Kedua, kebutuhan dasar manusia secara kolektif dapat dipenuhi negara, sehingga negara menjadi fungsional. Ketiga, tidak untuk diri sendiri yang sifatnya mencerahkan orang lain.

Komentar

Postingan Populer