Mutia #2


#Mutia 2

Tak seperti biasanya..
Pagi itu, jalanan ibukota terlihat begitu lenggang, tak terdengar suara bising klakson kendaraan yang saling bersahutan, yang menunjukkan emosi para pengemudi yang tak ingin keduluan para pengendara lain. Halah lagi-lagi sifat manusia yang tak mau kalah nampak pada kondisi seperti ini. ”tak mau telat”, lagi-lagi itu jadi alasan.
Tak seperti biasanya..
Tak banyak asap kendaraan pagi itu. Udara pagi kota Jakarta nampak sedikit segar. Sejenak bisa kita rasakan damainya ibukota 
Tak seperti biasanya..
Para pengemudi kendaraan umum tak perlu antre pagi itu. Tak ada decakan emosi yang biasa terjadi ketika kendaraan umum itu telat datang.
Yaa semua kondisi yang biasa terjadi di hari kerja pagi itu tak terasa, tanggal berwarna merah dikalender jadi alasan. Karena alasan itu pula panitia memilih tanggal tersebut untuk dijadikan hari pelaksanaan MUTIA #2.

#Kediaman Lisa, Kamis 29 Mei 2014 pkl. 08.00 WIB
Pagi itu, tiga akhwat tangguh terlihat sibuk di dapur, yaaks dapur rumahnya Lisa salah satu staf LC. Bersyukur sekali, saudari kita yang satu ini bersedia rumahnya jadi tempat persinggahan kami  semoga rumahnya dijadikan salah satu tempat yang diberkahi Allah. Aamiin..
Begitu penyayangnya Allah yang telah memberikan nikmat sehat kepada kita para punggawa akhwat Iqti, sehingga bisa kembali menghadiri forum silaturahmi akhwat yang rutin dilaksanakan setiap bulannya. Semoga dengan forum silaturahmi ini, kita mampu mengikatkan diri dalam satu upaya, yakni mencintai Islam dan ajarannya sebagai bentuk komitmen kita terhadap perjuangan dakwah demi menggapai ridho Allah Swt.
Tema khusus yang diusung pada forum silaturahmi ini setiap kalinya, namun sharing antar penguruslah yang menjadi agenda utama forum ini. Tak berbeda dari MUTIA#1 sebelumnya, MUTIA#2 inipun dibuka dengan tilawah dan bertukar kabar, UAS menjadi tranding topic kala itu. Oya Ukhti Andiya dan Ukhti Zahra lah yang menjadi MC saat itu  acara dilanjutkan dengan sharing mengenai kinerja program dakwah kami sejauh ini. Setidaknya dengan cara ini, kami bisa mengevaluasi satu sama lain.
Jika saat MUTIA#1 ada rujak party, pada MUTIA#2 ini pun tak kalah hebohnya, spagethy party menjadi pilihan, kami semua turun tangan memasak. Ternyata tak hanya spagethy yang menemani kita pagi itu, adapula makanan semacam gorengan yang krenyes-krenyes gimanaaaa gitu yang juga kita buat kala itu, apa coba ? bakwan ? bukaan.. tahu goreng ? bukaaan.. dadar gulung ? ish itu mah bukan gorengan. Terus apa dong ? oke cluenya, gorengan ini merupakan salah satu makanan yang disukai penulis. T_T gak bakalan ada yang tauuuu.. nyerah deh ya ? makanan yang dimaksud adalah risol *yeaaay 

Kami semua asik mengulung-gulung-gulung risol, berbagai bentuk dihasilkan. Ada yang bentuknya cantik memanjang seperti bentuk risol normalnya, namun kebanyakan hasilnya memiliki bentuk yang tak beraturan hehe.. tak mengapa, yang penting kan rasanya.  Ketika makanan telah siap tersaji, tak perlu menunggu lama kami pun langsung asik menyantap makanan yang kami buat sendiri, kalo ditanya rasanya seperti apa ? jelas kami akan menjawab wuenakk, karena pada kenyataannya pun demikian. Setelah hidangan habis dilahap, kami melanjutkan acara dengan games. Games yang tidak diketahui namanya ini , mengharuskan kami dibagi dalam beberapa kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari dua orang. Games ini merupakan ajang seberapa besar kita mengenal pengurus lain, karena dalam games tersebut kita harus menebak gambar. Kalian tahu apa saja gambarnya ? ada tas, ada sebelah gambar orang, ada-ada aja sih intinya mah. Games usai, dilanjutkan dengan sesi foto-foto yang juga menjadi akhir kebersamaan kita kala itu.
Sebelum pulang, siang itu kami sedikit memperbincangkan rencana tempat pelaksanaan MUTIA#3, yang jelas tempat ini amat sangat berbeda dari pelaksanaan mutia sebelumnya. Anda penasaran ? tunggu tanggal mainnya, don’t miss it ukhti..

Semoga kebersamaan kita seperti kondisi jalanan ibukota pagi itu,
damai tanpa kebisingan, tak ada decakan ketidaksabaran antar pengurus dalam menjalankan misi dakwah ini.
Sejuk tanpa polusi, tak ada asap kebencian ketika perbedaan datang..
Jadikan setiap diri kita naungan sejuk keteduhan hati dan api unggun kehangatan jiwa untuk yang lain, karena akan dihampiri kala hati gersang dan dicari saat jiwa mendamba kedamaian.
Tak lupa, jadikan ikhlas dan kasih sayang sebagai landasan..
(By:Rini siti rohaeni)
#Muslimah istimewa
#iqtishodikeluarga
#messisiaga
#dakwah adalah cinta

Komentar

Postingan Populer