Press Release KAFE Series #1 Pekan 4

 Start Up : Should Be Start?

 

Hari/Tanggal   : Kamis, 28 Oktober 2021

Tempat            : Zoom Cloud Meeting

Waktu             : 15.45 - Selesai

Pemateri          : Kak Fakhri Yasher

MC                  : Bustomi

 

Pandangan Islam Terhadap Wirausaha

Islam menempatkan dunia pas ditengah tidak ke kiri dan tidak ke kanan. Artinya islam itu agama yang tidak boleh condong terhadap dunia, dan juga tidak boleh terlalu menjauhi dunia. Ibaratkan seperti kita beribadah terus tapi tidak mau bermuamalah dengan orang lain. Pada Zaman Rasulullah pun ditegur ketika ada orang yang gak pernah keluar dari masjid, karena bagaimanapun bermumalah penting.  Beberapa contoh tokoh zaman Rasulullah yang berwirausaha :

1.      Rasulullah

Yang dari awalnya hanya sebagai pengikut pamannya dan khadijjah, hingga akhirnya bisa menikahi khadijjah dengan mahar yang besar.

2.      Abu Bakar Ash- Shiddiq

Ketika berwirausaha, harta yang didapatkan dan ditabung dapat diinfaqkan.

3.      Utsman bin Affan.

Bisa membeli sumur yahudi dan ketika perang tabuk Utsman bin Affan bisa berinfaq sampai ratusan ekor unta.

4.      Abdurrahman bin Auf

Cerita hijrah dari makkah ke madinah, di Makkah menjadi orang terkaya nomer 1 namun ketika pindah ke madinah tidak membawa sepeserpun hanya membawa iman di dadanya. Ketika sampai dimadinah hanya meminta tunjukkan Pasar, dan sejak saat itulah Abdurrahman bin Auf Survive dalam waktu 3 bulan menjadi orang terkaya kembali.

 

Sebelum memulai bisnis, maka luruskan niat kita terlebih dahulu :

Surat Al-Adiyat Ayat 8

Artinya :

“Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan, kecintaannya berlebihnya pada harta membuatnya materialistis, mengumpulkan harta dengan jalan apapun, tidak peduli halal atau haram. Cintanya itu juga membuatnya bakhil dan cenderung menggunakannya untuk sesuatu yang tidak benar.”

Jangan sampai ketika kita memulai untuk memulai bisnis atau merintis bisnis, kita mengumpulkan keuntungan dengan jalan apapun dan gak peduli halal atau haramnya uang yang dihasilkan. Dan jangan sampai ketika kita punya keuntungan yang besar membuat kita bakhil tidak mau berinfaq dan malah digunakan untuk jalan yang tidak benar.

 

Urgensi berwirausaha

1.      Menciptakan lapangan pekerjaan baru

Kalau kita berwirausaha, ketika kita ingin melebarkan sayap perusahaan gak mungkin kita hanya bekerja seorang diri, pasti akan melibatkan banyak orang didalamnya.

2.      Memiliki kebebasan dalam mencapai tujuan usaha kita.

Berbeda dengan kita bekerja dikantoran dimana di kantor ini sudah ada visi misi tersendiri, sedangkan jika kita yang berwirausaha maka kita sendiri yang akan menentukan arah tujuan usaha kita mau kemana.

3.      Tidak terikat waktu oleh orang lain.

4.      Mengembangkan bakat dan potensi yang ada pada diri kita.

5.      Memperoleh laba dan manfaat yang maksimal.

Walaupun sebagai pengusaha awalnya mendapatkan profit nol, tapi kalau potensi yang kita miliki dikembangkan dengan maksimal maka outputnya adalah profit yang sedikit demi sedikit meningkat.

6.      Mengasah atau menunjukkan kemampuan untuk memimpin.

7.      Memberikan penghasilan pada pemerintah berupa pajak/devisa negara.

8.      Munculnya investasi dalam negeri.

 

Kenapa Muslim Harus Kaya?

Muslim yang kuat lebih Allah cintai daripada muslim yang lemah. Seorang muslim yang ketika melihat rumah orang non muslim yang berlaintai-lantai, maka umat muslim harus lebih dari itu. Karena untuk menjaga izzah kita sebagai muslim yang kuat. Maksimalkan potensi yang ada.

Rezeki kita sudah Allah jamin

1.      Rezeki yang harus diusahakan terlebih dahulu.

Dalam Surah An-Najm Ayat 39 dijelaskan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. Jadi jelas bahwa pada akhirnya ketika kita mau mendapatkan rezeki yang sudah Allah jamin harus dijemput dengan mengusahakannya.

 

2.      Rezeki yang datang dengan cara bertakwa dan beriman.

Alam Surah Al- A’raf ayat 96 dijelaskan bahwa ada juga rezeki yang cukup dengan beriman dan bertakwa akan dilimpahkan berkah dari langit dan bumi.

 

Persiapan Memulai bisnis

1.      Membangun Konsep Bisnis.

Dengan cara melihat kebutuhan pasar atau riset pasar, kita lihat apa sih yang lagi orang butuhkan saat ini. Dan harus melihat faktor kelangkaan, jangan sampai kita baru mau memulai bisnis tapi ternyata sudah banyak bisnis bisnis yang sama.

2.      Tentukan target konsumen.

Harus tau target penjualan kita untuk siapa, kira-kira siapa sih yang akan membutuhkan jasa/barang yang kita jual.

3.      Perhatikan kepuasan konsumen (Quality Control)

Paling penting dalam sebuah bisnis harus mementingkan kepuasan konsumen kita datang ketempat kita atau membeli barang kita terhadap pelayanan yang diberikan, sehingga pembeli dapat membeli kembali.

4.      Perhitungan keuangan

Pemisahan perhitungan antara keuangan untuk pribadi dengan keuangan yang berasal dari keuntungan yang didapatkan.

5.      Keunikan Produk.

Kalau nanti ada bisnis yang memiliki produk yang sama dengan apa yang kita buat, maka harus ada keunikan produk dibandingkan dengan yang lain. Misal dengan harga yang murah, kualitas yang lebih bagus, pengiriman yang cepat dan efisien. Jangan sampai mudah ditiru oleh orang lain

6.      Berkah

Jangan sampai ketika kita melakukan sebuah bisnis membuat kita lalai terhadap Allah, tapi jadikan bisnis kita lebih mendekatkan diri kita kepada Allah, lebih memberikan dampak positif terhadap infaq yang kita keluarkan.

 

 

Should Be Start:

1.      Sadar

Sadar bahwa menjadi pengusaha ini menjadi sangat penting, sadar bahwa menjadi pengusaha ini banyak keuntungannya, banyak manfaat yang dapat diberikan.

2.      Mau

Setelah itu pasti akan muncul kemauan untuk menjalankan usaha. Ketika sudah muncul sebuah kemauan maka apa yang kita lakukan dapat maksimal.

3.      Siap

Setelah sudah sadar dan mau maka kita akan siap karena mindset kita sudah terbentuk.

4.      Should Be Start (Aksi)

Setelah semuanya siap maka waktunya kita untuk lakukan aksi, tidak perlu mikir-mikir lagi untuk menjadi pengusaha.

Komentar

Postingan Populer