Asma r.a oleh Indah Karunia



Muslimah yang dirindukan Jalan Dakwah

Keberaniannya tak pernah gentar atas nama kebenaran dan keimanannya kepada Allah dan Rasulullah. Ketulusannya mencintai agama Allah dan jalan juang Islam, laksana beningnya air yang mengalir. Tanpa keraguan. Tanpa tapi. Teguh pendiriannya dalam membersamai dakwah Baginda Rasulullah. Baginya harta, anak, seisi dunia hanyalah cobaan dan sepatutnya segalanya diserahkan pada Qadarullah. Beliaulah muslimah luar biasa. Muslimah yang senantiasa dirindukan jalan dakwah, Bunda Asma r.a. binti Abu Bakar Ash Shiddiq.

    Bunda Asma termasuk kedalam As- Sabiqunal Awwalun, yaitu orang – orang yang pertama masuk Islam. Ia dijuluki “Dzatun Nithaqaini”artinya wanita dengan dua ikat pinggang. Julukan ini didapat atas jasanya membantu persiapan hijrah Rasulullah dan ayahnya, Khalifah Abu Bakar. Ketika itu perintah Hijrah telah turun kepada Rasulullah. Rasulullah dan Khalifah abu Bakar pun meninggalkan Mekah menuju Madinah. Namun, mereka tidak menggunakan jalur biasa untuk menuju Madinah. Mereka memutuskan untuk bersembunyi di Gua Tsur selama beberapa hari karena kaum kafir Quraisy mengintai untuk membunuh mereka. Ketika itu Bunda Asma tengah hamil, namun ia bersedia untuk membawakan makan secara diam – diam ke tempat persembunyian tersebut. Padahal medan yang ditempuh tidaklah  dekat dan mudah. Bunda Asma membelah ikat pinggangnya menjadi dua helai. Satu helai untuk mengikat dan mengangkat bekal makanan Rasulullah dan Ayahnya. Satu helai lainnya untuk dirinya.

    Bunda Asma adalah muslimah yang dermawan. Ia menyedekahkan hartanya dan tidak pernah sedikitpun menyisakan hartanya untuk esok hari. Hingga putranya, Abdullah bin az-Zubair berkata “Aku tidak pernah melihat  ada dua orang perempuan yang lebih dermawan daripada ‘Aisyah dan Asma’ “. Begitulah pribadi yang begitu mulia Bunda Asma. Kuat keimanannya memercayai bahwa kekuasaan Allah adalah kekuasaan tertinggi dan hanya kepada Allah segala urusan diserahkan, itulah yang membuatnya ikhlas memberi segenap apapun yang dimilikinya untuk jalan dakwah. Semoga Allah sellau mencintai dan memberikan Bunda Asma Surga terindah atas pribadinya yang begitu mulia. Semoga Asma – Asma lainnya akan mampu hadir disetiap zaman untuk menghidupkan kembali kemuliaan dakwah Bunda Asma binti Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq. Aamiin. Wallahu ‘Alam.

Komentar

Postingan Populer