Muhammad Al-Fatih oleh Daffa Hamzah



Muhammad Al-Fatih


Dalam hidup kita butuh keberanian dan keyakinan, kita harus percaya bahwa setiap kegiatan atau hal yang kita lakukan pasti diawasi dan ditolong oleh Allah swt.  Seperti halnya tokoh Muhammad Al-Fatih.


Muhammad Al-Fatih adalah sultan kekahalifahan Turki Ustmani Murad II. Muhammad Al-Fatih telah hafal Qur’an semenjak usia 7 tahun. Selain itu, dalam usianya yang masih terbilang muda, beliau sudah memahami 8 bahasa yang berbeda. Menariknya, pada usia yang masih sekitar 14 tahun, Muhammad Al Fatih telah diuji untuk menjadi walikota, dan beranjak usia 18 tahun telah menjadi seorang Sultan. Memang, sejak kecil Muhammad Al Fatih memiliki visi menjadi seseorang yang disebutkan dalam sebuah Hadits yakni “Akan ada pemimpin yang sebaik-baiknya pemimpin, tentara sebaik-baiknya tentara dan rakyat sebaik-baiknya rakyat.”

Dari sinilah karakter beliau terbentuk. Karakter beliau yang berani, tegas dalam membuat keputusan, tetap tenang dalam segala kondisi, sabar dalam menanggung penderitaan, dan memiliki kemampuan untuk mengawasi diri sendiri (self control). Selain itu, beliau juga memiliki skill yang sangat mumpuni dalam memimpin serta mengatur pemerintahan.


Salah satu pesan yang menarik dari beliau adalah dengan pernah mewasiatkan kepada putranya, Sultan Bayazid II, untuk berbuat adil, dekat dengan para ulama, menjaga agama baik untuk pribadi, masyarakat, dan pemerintahan, serta tidak mudah tertipu dengan harta. Oleh karena itu, beliau mampu membuat kerajaan menjadi stabil secara perekonomian, dan tentara mendapatkan gaji yang tinggi. Karena dari hasil kekayaanya membuat kerajaan memiliki sumber daya manusia yang baik.


Ini lah mengapa saya sangat mengaggumi dan menganggap bahwa Muhammad Al-Fatih adalah tokoh yang inspiratif bagi saya. Melihat bagaimana cara dia mengambil keputusan dan memimpin sangat baik. Karena pada zaman ini kita sangat butuh pemimpin seperti Beliau.


Komentar

Postingan Populer