Asy Syifa binti Abdi Syams oleh Nurul Istiqomah
Pendidik yang Cerdas,Mulia & Kuat seperti Asy Syifa’ binti Abdi Syams Al-Qurasyiah Al-Adawiyah
Muslimah harus menjadi seseorang yang cerdas karena mereka merupakan rahim peradaban. Mereka yang akan melahirkan generasi-generasi Rabbani. Muslimah juga harus bisa dan rajin membaca dan menulis seperti di kalangan masyarakat Arab dahulu. Dalam Islam menulis merupakan salah satu hal yang diamggap penting . Bahkan Allah SWT dalam al Qur’an bersumpah meggunakan lafadz al Qolam yang artinya pena. Ini membuktikan bahwa Islam sungguh mementingkan kegiatan menulis. Sebagai contoh perempuan muslimah yang mahir dalam menulis pada zaman Rasul yaitu Syifa binti Abdullah. Ia pandai dalam hal membaca dan menulis,kemudian ia tularkan kepada Sayyidah Hafsoh putri dari Sayyidina Umar. Selain itu juga menguasai bidang pengobatan maupun ruqiyah.
Syifa binti Abdillah mulai memeluk Islam sejak sebelum peristiwa hijrah. Ia merupakan bagian dari orang-orang pertama yang turut hijrah dari Mekkah ke Madinah. Ia termasuk bagian dari perempuan cerdas dan memiliki keutamaan. Syifa meneruskan pekerjaan yang mulianya dengan memberikan pendidikan kepada wanita-wanita Islam .Beliau memiliki nama julukan,yaitu Ummu Sulaiman. Selain itu, Syifa juga dikenal sebagai salah seorang perempuan yang meriwayatkan hadits dari Rasulullah. Diantara hadits yang masyhur adalah hadits riwayat Thobary:
“Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya tentang amal yang paling utama ,maka Ia bersabda: “Yakni iman kepada Allah ,Jihad di Jalan Allah dan haji yang mabrur”.
Beliau bukan hanya menjadi pemberi ilmu,namun juga sebagai lentera bagi muslimah yang mendambakan diri sebagai muslimah yang pandai,cerdas, dan berwibawa. Ilmu yang berguna itu adalah ilmu yang mendekatkan diri kepada Allah. Ketika berbicara pun harus dengan mengunakan ilmu. Sesungguhnya Islam itu adalah agama yang sempurna. Agama yang selalu mengajarkan kita untuk berbuat kebaikan kepada orang lain. Dengan ilmu, mukmin akan selamat dunia akhirat. Bukankah ilmu yang bermanfaat adalah amal yang tidak akan pernah putus?
Muslimah harus menjadi seseorang yang cerdas karena mereka merupakan rahim peradaban. Mereka yang akan melahirkan generasi-generasi Rabbani. Muslimah juga harus bisa dan rajin membaca dan menulis seperti di kalangan masyarakat Arab dahulu. Dalam Islam menulis merupakan salah satu hal yang diamggap penting . Bahkan Allah SWT dalam al Qur’an bersumpah meggunakan lafadz al Qolam yang artinya pena. Ini membuktikan bahwa Islam sungguh mementingkan kegiatan menulis. Sebagai contoh perempuan muslimah yang mahir dalam menulis pada zaman Rasul yaitu Syifa binti Abdullah. Ia pandai dalam hal membaca dan menulis,kemudian ia tularkan kepada Sayyidah Hafsoh putri dari Sayyidina Umar. Selain itu juga menguasai bidang pengobatan maupun ruqiyah.
Syifa binti Abdillah mulai memeluk Islam sejak sebelum peristiwa hijrah. Ia merupakan bagian dari orang-orang pertama yang turut hijrah dari Mekkah ke Madinah. Ia termasuk bagian dari perempuan cerdas dan memiliki keutamaan. Syifa meneruskan pekerjaan yang mulianya dengan memberikan pendidikan kepada wanita-wanita Islam .Beliau memiliki nama julukan,yaitu Ummu Sulaiman. Selain itu, Syifa juga dikenal sebagai salah seorang perempuan yang meriwayatkan hadits dari Rasulullah. Diantara hadits yang masyhur adalah hadits riwayat Thobary:
“Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya tentang amal yang paling utama ,maka Ia bersabda: “Yakni iman kepada Allah ,Jihad di Jalan Allah dan haji yang mabrur”.
Beliau bukan hanya menjadi pemberi ilmu,namun juga sebagai lentera bagi muslimah yang mendambakan diri sebagai muslimah yang pandai,cerdas, dan berwibawa. Ilmu yang berguna itu adalah ilmu yang mendekatkan diri kepada Allah. Ketika berbicara pun harus dengan mengunakan ilmu. Sesungguhnya Islam itu adalah agama yang sempurna. Agama yang selalu mengajarkan kita untuk berbuat kebaikan kepada orang lain. Dengan ilmu, mukmin akan selamat dunia akhirat. Bukankah ilmu yang bermanfaat adalah amal yang tidak akan pernah putus?
Komentar
Posting Komentar