Press Release KAFE #3

“The Best Charity”

Hari/Tanggal : Kamis, 03 Juni 2020

Waktu : 16.03 – 17.30

Tempat : Zoom Cloud Meeting

Pemateri : Ust Ronny Setiawan

Moderator : Muhammad Sabiq Ahsanul Haq

MC : Muhammad Alief Rajab Imroni

Agenda :

1. Pembukaan oleh MC

2. Tilawah

3. Pembacaan CV Moderator

4. Pemaparan materi oleh pembicara

5. Tanya jawab

6. Doa dan penutup

7. Sesi dokumentasi

BSO Al Iqtishodi mengadakan KAFE (Kajian Islam Fakultas Ekonomi) dengan tema “The Best Charity” dimulai pada pukul 16.03 WIB diawali dengan pembukaan acara oleh MC dengan memperkenalkan diri dan pembacaan tata tertib. Setelah itu dilanjutkan MC mempersilahkan peserta untuk mendengarkan tilawah yang dilantunkan oleh salah satu panitia. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan CV pembicara oleh moderator. Setelah itu moderator memberi waktu kepada Ust Ronny Setiawan untuk mulai menyampaikan materi kepada peserta KAFE #3. Beliau memaparkan materi mengenai The Best Charity. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Setelah itu ada penyerahan sertifikat untuk pembicara. Kemudian acara ditutup dengan doa yang dipandu oleh salah satu panitia, dan diakhiri dengan sesi dokumentasi.

Materi yang disampaikan oleh Ustadz Ronny Setiawan

Menurut Imam Al Baghdadi, Ada 4 hal yang akan mengangkat derajat manusia walaupun amal dalam kehidupannya tidak banyak.

1. Bersyukur

2. Kesabaran

3. Rendah Hati

4. Memiliki akhlak yang mulia

Amalan yang dicintai oleh Allah Dalam Hadist Rasulullah, ketika Nabi ditanya oleh Abdullah Bin Mas’ud “Ya Rasul, Amal apa yang dicintai oleh Allah?”. Kata Rasul “ Sholat tepat pada waktunya, berbakti pada orangtua, dan jihad fii sabilillah”

1. Sholat tepat pada waktunya

Sholat adalah The key of Happines (kunci Kebahagian), Kalau ingin dicintai Allah maka kerjakan sholat tepat pada waktunya. Karena pada saat ini banyak yang berpikir bahwa “yang penting sholat” bukan menganggap “sholat itu penting”. Jika kita menganggap “yang penting sholat” maka jam berapapun kita sholat yang penting kita sholat mau jam 1 untuk melaksanakan sholat dzuhur. Jika kita masih memiliki anggapan bahwa “yang penting sholat” maka bagaiman Allah dapat memperbaiki kehidupan kita, sedangkan kita tidak memperbaiki sholat kita yang menjadi perintah Allah kepada kita. Sholat itu perintah Allah, yang wajib dijalankan oleh hamba yang beriman dan sudah baligh maupun laki-laki ataupun perempuan. Bahkan karena pentingnya sholat Rasulullah mengajarkan kita untuk sholat dalam setiap keadaan. Pokok dari segala perkara adalah islam, tiangnya adalah sholat, dan puncaknya adalah jihad. Sholat diumpamakan seperti bangunan yang megah berdiri, tapi pondasi tiangnya rapuh, pasti bangunan ini mudah rubuh. Tapi sesederhana apapun sebuah bangunan jika memiliki pondasi tiang yang kuat maka bangunan itu akan kokoh. Begitupun dengan sholat, jika kita menjaga kualitas sholat kita, maka sholat itu akan menjaga kita dari pribadi-pribadi yang buruk. Tapi jika kita memiliki kualitas sholat yang lemah, maka kita akan menjadi pribadi-pribadi yang lemah, mudah terombang-ambing, tidak punya prinsip. Jadi kualitas hidup kita tergantung dari sholat kita, ketika kita menjaga sholat kita maka kita akan menjadi orang yang tangguh, begitupun sebaliknya jika kita tidak menjaga sholat kita maka kita akan menjadi orang yang lemah. Dalam Surah Al Mu’minun dijelaskan “Sungguh beruntung orang orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya….”. Sholat itu luar biasa dahsyat, pada sholat itu ada satu posisi yang sering diremehkan seperti terburu-buru, yaitu pada posisi duduk diantara dua sujud. Pada posisi itu ada 8 permohonan kepada Allah, walapun pada kenyataannya kita mengajukannya dengan cepat cepat. Permohonannya yaitu” ingin mendapat ampunan (Rabbighfirlii), ingin disayang oleh Allah (warhamnii), ingin keperluan kita dicukupi oleh Allah dan ingin hajat dipenuhi oleh Allah (wajburnii), ingin diangkat derajat kita (warfa'nii), ingin diberi rezeki (warzuqnii), ingin diberikan petunjuk dan dibimbing akal gagasan kita (wahdinii), Ingin sehat lahir batin (wa 'aafinii), ingin dosanya terampuni (wa'fu 'annii).

2. Berbakti pada orang tua

Dalam kondisi saat ini dimana pandemi yang mengharuskan kita dirumah, maka ini suatu kesempatan kita untuk memperbaiki hubungan kita dengan keluarga kita dan dengan orang tua kita. Untuk kita yang masih memiliki orang tua lengkap, maka bersyukurlah karena jalan/ pintu surga masih tetap, karena jika salah satu orang tua kita meninggal maka salah satu pintu untuk kita masuk surga sudah ada yang tertutup dengan jalur Birrul Walidain. Imam Ibnu Abbas berkata bahwa bersyukur kita kepada Allah tidak akan diterima sampai kita bersyukur atas orang tua kita. Ada 3 perkara yang tidak akan diterima sampai kita mengerjakan ketiga perkara ini:

1) Sholat

Sholat kita tidak akan pernah diterima jika kita tidak berzakat. Maka dari itu dalam Al-Qur’an perintah sholat disandingkan dengan perintah zakat.

2) Ketaatan

Ketaatan kita kepada Allah tidak akan pernah diterima jika kita tidak taat kepada Rasul. Percuma jika kita percaya dengan Allah, tapi kita ingkar dengan Sunnah.

3) Syukur

Syukur kita kepada Allah tidak akan diterima sampai kita bersyukur atas orang tua.

3. Jihad Fii Sabilillah

Tidaklah dikatakan jihad apabila seorang ayah keluar untuk mencari rizki adalah jihad, seorang pelajar keluar untuk mencari ilmu adalah jihad, seorang yang sedang hamil dan berjuang agar anaknya lahir sengan selamat dan sehat adalah jihad, seorang prajurit yang sedang berjaga diperbatasan untuk mengamankan negaranya adlah jihad, guru yang mengajar disekolah dengan tujuan agar lahir penerus bangsa yang cerdas adalah jihad.

Penyebab Amal Ditolak

1. Syirik pada Allah

Menduakan Allah, ketika kita beribadah bisa jadi tujuan kita bukan hanya Allah, bisajadi kita ingin orang lain liat kita dipuji oleh orang lain. Allah memperlakukan seorang hamba tergantung niat yang bertengger dalam hatinya. Dan puncak dari pahala yang besar atas suatu amalan bermuara dari hati yang ikhlas. Perkara terberat dalam hidup adalah bagaimana meluruskan niat.

2. Pengerjaan amal tidak sesuai dengan yang Rasul ajarkan

Syarat diterimanya amal yang pertama ikhlas dan yang kedua adalah sesuai dengan ajaran Rasul. Tidak sesuai dengan apa yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasul

Sesi Tanya Jawab :

1. Pertanyaan Pertama

Bagaimana cara agar kita lebih khusyuk dalam sholat, kadang terasa sulit untuk mengendalikan pikiran selalu ada saja hal yang terlintas dipikiran ketika kita sedang sholat, apakah ada hal hal tertentu yang menyebabkan kita jadi kurang focus?

Jawaban :

Perkara khusyuk dalam sholat adalah perkara yang rumit. Ada orang yang sudah berumur 60 tahun tidak ada satupun sholat yang diterima oleh Allah karena adalah salah satu yang dia perpendek rukuknya, mempercepat sujudnya dan lain-lain. Ada juga di zaman Rasulullah ada sahabat yang sholat disamping Rasul, ketika sselesai Rasulullah berkata “sholat kamu, karena kamu belum sholat” diulang lagi sama Rasul hingga tiga kali. Cara agar kita dapat menempuh kekhusyukan dalam sholat, maka kita harus memahami bahwasanya ibadah sholat itu bukan hanya ibadah yang terdiri sendiri tapi ibadah sholat adalah yang dimula kan dengan salah satu ibadah yang special yaitu wudhu. Maka jika kita ingin memperoleh khusyuk maka mulailah dari wudhu dengan khusyuk juga dengan tidak terburu-buru dan memaknai setiap urutan-urutan yang dilakukan. Selanjutnya, Pahami bahwasanya kita perlu mengerti dan belajar tentang apa yang kita baca dalam ibadah sholat kita dan gerakan yang dilakukan dalam sholat. Ketiga, berdoa kepada allah agar dikasih ke-khusyuk-an dalam beribadah sholat kita.

Sebab-sebab yang menyebabkan kita tidak khusyuk dalam sholat yaitu tidak melepaskan dunia dalam kehidupan kita masih tergantung sama dunia, sebelum sholat kita belum nyelesaikan urusan-urusan yang berkaitan dengan dunia, barang haram masuk dalam tubuh kita, banyaknya maksiat kepada Allah.

2. Pertanyaan Kedua

Ketika kondisi pembelajaran daring ini memudahkan kita untuk sholat awal waktu, namun dalam beberapa keadaan dapat membuat kita terlewat untuk sholat awal waktu. Apakah harus menunggu selesai kelas untuk sholat atau meninggalkan kelas tanpa izin?

Jawaban :

Komunikasikan dengan dosen untuk meminta waktu istirahat dijam jam sholat, beberapa ulama berpendapat boleh kita mengakhirkan sholat jika dalam keadaan menuntut ilmu. Jika dilihat kalau kita meninggalkan kelas tanpa izin sebenarnya tidak salah karena urusan kita kepada Allah lebih penting dari urusan lainnya. Tapi alangkah lebih baiknya jika dikomunikasikan kepada dosen bersangkutan, karena tetap harus mengedepankan adab terhadap dosen.

3. Pertanyaan Ketiga

Bagaimana cara kita agar ikhlas terhadap ketetapan yang sudah Allah berikan tetapi tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan?

Jawaban :

Sumber kekhawatiran, keresahan, tidak ridho ketika kita kenal Allah tapi tidak kenal dengan sifat Allah. Jika hanya kenal Allah tapi tidak kenal dengan sifat Allah maka wajar jika kita tidak ikhlas dan ridho atas takdir yang telah ditetapkan oleh Allah. Allah memiliki sifat berkuasa, sifat menghidupkan, sifat penyatu, dan lain-lain. Jika kita memahami bahwa Allah memiliki sifat itu maka kita akan yakin dan memahami bahwasanya apapun yang ditetapkan Allah tidak mau menyulitkan kita dalam kehidupan malah ingin adanya kemudahan. Walapun ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita, kalau ada sesuatu yang ditunda maka Allah ingin memberikan sesuatu yang lebih besar diwaktu yang sudah ditetapkan. Orang yang beriman kepada Allah adalah orang yang berhuznudzon kepada Allah jika kita sudah mengenal sifat-sifat Allah. Orang yang tidak ridho atas ketetapan Allah dan tidak pernah sabar dengan ujian dari Allah sama saja seperti menghina Allah, karena dia berburuk sangka bahwa Allah itu jahat, tidak baik, secara tidak langsung menghina Allah.

Closing Statement

Cinta seseorang kepada Allah itu ketika panggilan datang, dia meninggalkan segalanya. Sholat itu menjadi hal yang paling penting, jangan sampai kita menjadi orang yang tidak mementingkan sholat. Semua orang diberikan dua pilihan yaitu ingin menjadi generasi pelopor (memprakarsai) atau generasi pengekor (tidak mempunyai pendirian). Jalan untuk dicintai oleh Allah itu banyak, tinggal kita pilih mau dicintai lewat jalur apa. Teruslah berbuat kebaikan, jangan pernah putus untuk melakukan kebaikan.

Jazakumullah Khairan Katsir, Sampai jumpa dilain kesempatan Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Komentar

Postingan Populer