Wanita Yang Boleh Pulang Malam


Matahari perlahan merunduk. Menghitamkan Kampus Hijau yang tak lagi hijau. Menguning, atas sorotan cahaya-cahaya lampu menggantikan sinar matahari. Masih seseorang berambut panjang dan beberapa diantaranya berkerundung berlalu-lalang dan duduk-duduk tertawa dengan polosnya di malam yang semakin larut. Padahal telah jelas tertulis di setiap Fakultas 10 budaya muslim yang di antaranya adalah GST (Gerakan Setengah Tujuh), yang menyarankan untuk para Kaum Hawa segera meninggalkan kampus untuk pulang. Namun masih saja ada Kaum Hawa berkeliaran di Kampus Hijau ini tanpa mempedulikan kebijakan GST yang dibuat Lembaga Dakwah se-UNJ.
“Memangnya kenapa, cowo-cowo aja masih banyak yang nongkrong tuh ka, kenapa kita yang cewe gak dibolehin. Kalau cowo-cowo boleh pulang malam, wanita juga boleh dong”. Ujar salah seorang Mahasiswi UNJ yang masih duduk melingkar di malam yang semakin menghitam.
Kaum Hawa yang masih berkeliaran di malam hari masih menjadi perbincangan hangat bagi para Lembaga Dakwah se-UNJ. GST (Gerakan Setengah Tujuh) telah tersosialisasikan dengan baik, namun Mahasiswi seakan membutakan dan mentulikan dirinya sendiri.  Padahal, dengan di bentuknya GST untuk melindungi Mahasiswi dari belum ada jaminan rasa aman. Dan karena belum terjaminnya rasa aman, wanitapun belum diperbolehkan pulang malam demi kemuliaan dirinya.
Dari diskusi kemarin Rizky Sukaesih selaku kepala departemen Learning Center LDFE Al Iqtishodi menguatkan, “Saya pernah tanya asal muasal ada GST , dan ternyata itu bersumber dari kejahatan yang pernah menimpa akhwat (wanita) dan itu terjadi di kampus. Dan saya juga pernah bandel gak GST dan akhirnya saya kena hipnotis.”
“Waktu saya di Himpunan Mahasiswa yang namanya main itu asik. Pulang bisa jam 9. Sampe rumah tidur masih pake kaos kaki. Paginya siap-siap lagi kekampus. Cape banget. Tapi seru. Tapi disisi lain, gaenak aja di liat sama Ayah, punya anak berasa gak punya anak. Sampe cuci piring aja gak sempet”. Dinda  Ayu selaku kepala departemen Kaderisasi LDFE Al Iqtishodi ikut menimpali di dalam diskusi.
Organisasi Lembaga Dakwah se-UNJ sangat memperhatikan Kaum Hawa, karna pada dasarnya perempuan memang tidak bisa sendiri, dan ditambah keamanan yang belum memadai, maka GST perlu diterapkan dikampus hijau ini. Belum lagi hakikat perempuan mempunyai tugas dirumahnya, bagaimana tugas Kaum Hawa sebagai perempuan jika ia pulang malam. Dan fitnah dapat terjadi dari pandangan tetangga yang melihat anak perawannya pulang malam. Maka bukanlah kami mengekang melainkan melindungi.

Malam semakin pekat, daun-daun bergerak seirama dari debur angin yang menghembus. Dan para Kaum Hawa masih belum beranjak dari tempatnya. Masih berfikir jika lelaki boleh pulang malam wanita juga boleh, tanpa paham betapa mulianya perempuan hingga harus terjaga termasuk pulang pada malam hari.


By: Bekti Susilo Aji (Wamas'ul BSO AL-IQTISHODI 2016-2017)

Komentar

Postingan Populer